[WAW] Anggaran Tugas Pimpinan DPR Tahun 2011 Rp 48 M

JAKARTA - Anggaran tugas pimpinan DPR tahun 2011 sangat fantastis, mencapai Rp 48 miliar. Angka tersebut diperoleh Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) dari Kepres Nomor 26 Tahun 2010 tentang anggaran belanja DPR.

"Pelaksanaan tugas-tugas Pimpinan DPR RI mempunyai alokasi anggaran sebesar Rp.48 milar pada tahun anggaran 2011, kalau ditambah anggaran lain-lain sampai Rp 69 miliar!" ujar koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, dalam siaran pers, Rabu (21/12).

Alokasi anggaran pimpinan ini diperuntukan untuk pelaksanaan kegiatan pimpinan yang terdiri dari satu ketua, dan 4 wakil ketua DPR sebesar Rp 48 miliar, kegiatan Pimpinan DPR dalam rangka pengawasan terhadap penanggulangan bencana alam mempunyai alokasi anggaran sebesar Rp 18 miliar.

"Alokasi anggaran untuk kegiatan musyawarah pimpinan (Muspim) sebesar Rp 902 juta, alokasi anggaran untuk kegiatan Badan Musyawarah (Bamus) sebesar Rp 842 juta, dan alokasi anggaran untuk dukungan pelaksanaan kegiatan pimpinan sebesar Rp 293 juta," beber Uchok.

Alokasi anggaran pimpinan DPR yang paling besar menghabiskan anggaran paling besar pada tahun anggaran 2011 ini, dipegang oleh wakil ketua DPR/KORKESRA Taufik Kurniawan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 12,8 milar. Sedangkan rangking kedua untuk potensi menghabiskan anggaran yang paling besar dipegang oleh wakil ketua/KORPOLKAM Priyo Budi Santoso dengan alokasi sebesar Rp 11,8 miliar.

"Ranking ketiga untuk potensi menghabiskan anggaran yang paling besar dipegang wakil ketua DPR/KORKEU Anis Matta sebesar Rp 8,7 miliar, serta rangking yang keempat untuk potensi menghabiskan anggaran paling besar diduduki oleh wakil ketua DPR/KORINBANG Pramono Anung sebesar Rp 7,7miliar, selanjut yang terakhir, rangking nomor buncit potensi menghabiskan anggaran paling besar ditangan ketua DPR dengan alokasi anggaran sebesar Rp 7,4 miliar," beber Uchok.

Walaupun ketua DPR mempunyai rangking paling buncit untuk potensi menghabiskan alokasi anggaran paling besar, menurut Uchok, Ketua DPR mempunyai alokasi anggaran seperti Pertemuan Konsultasi Pimpinan DPR sebesar Rp 1,1 miliar ini sangat besar sekali bila dibandiang dengan 4 wakil ketuanya yang hanya diberikan alokasi anggaran sebesar Rp 667 juta perorang.

"Selain itu, Ketua DPR juga mempunyai alokasi anggaran melebihi 4 wakil ketua lain untuk alokasi anggaran dukungan operasional pimpinan DPR sebesar Rp 1,8 miliar, dan sedangkan untuk masing-masing wakil ketua, hanya menerima anggaran Dukungan Operasional Pimpinan DPR sebesar Rp 1,5 miliar. Dan sebetulnya alokasi anggaran untuk Dukungan Operasional Pimpinan DPR antara Rp 1,5-1,8 miliar akan terlalu besar dan mewah bila dibandingkan dengan anggaran operasional menteri yang rata-rata hanya sebesar Rp. 1,2 miliar," lanjut Uchok.

Baginya anggaran pimpinan DPR ini terlalu boros. Karena jumlahnya dibanding anggaran total DPR tahun 2011 tidak beda jauh.

"Alokasi anggaran masing-masing pimpinan DPR ini terlalu besar dan boros. Dan mengenai tanggungjawab sebagai pimpinan sepertinya kadang-kadang tidak mereka laksanakan seperti Masih banyak anggota dewan yang absen saat mengikuti rapat-rapat seperti paripurna, tetapi, pimpinan tidak bisa menertiban anggota dewannya sendiri. Seharusnya,pimpinan DPR mempublikasi anggota dewan yang bolos melalui sekretariat jenderal DPR," tuturnya.

"Dengan keadaan kinerja seperti ini Seharusnya pimpinan DPR itu malu pada diri sendiri, dan tidak perlu banyak berwacana isu alias 'OMDO' hanya omong doang di depan publik. Yang dibutuhkan publik saat ini agar citra anggota DPR itu naik dimata publik adalah dengan berprilaku jujur, dan berpihak kepada kepentingan rakyat dengan diimbangi oleh kinerja yang maksimal. Inilah yang diharapkan publik untuk tahun 2012 bagi DPR," tuturnya.

SUMBER

sandy1305 22 Dec, 2011