Gangguan Keamanan Warnai Natal di Sudan

Liputan6.com, Khartoum: Sebagian besar rakyat Sudan akan merayakan Natal dengan rasa suka cita. Namun, di salah satu wilayah Sudan, masih ada pelecehan dan gangguan keamanan terhadap umat Kristen. Demikian yang dilansir dalam laman Newyorktimes, Sabtu (24/12).

Mayoritas penduduk Sudan beragama Islam. Toleransi umat beragama di Sudan sudah cukup baik. Di dinding ruang tamu Uskup Yehezkiel Kondo terpampang foto pemimpin Muslim Sudan abad 19 dan juga foto sang uskup dengan para pendeta dan para Uskup Canterbury di atas pohon natal.

Umat kristen terbesar ada di Sudan Selatan. Namum, wilayah tersebut telah memisahkan diri menjadi negara baru, sehingga umat Kristen di Sudan saat ini menjadi sedikit. Meski jumlahnya sedikit, di Sudan terdapat gereja terbesar yang megah.

"Sudan Selatan telah tiada, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada Natal tahun ini, namun sepertinya sebagian umat Kristen di Sudan akan merayakan Natal dengan rasa campur bahagia dan ketakutan", kata Uskup Kondo, Ketua Dewan Uskup Sudan.

Menurut sumber di Kordofan Selatan, umat Kristiani telah menyiapkan perayaan Natal. Namun, mereka mengalami gangguan keamanan, diskriminasi, dan ada sedikit pelecehan.

Kordofa Selatan merupakan wilayah Sudan yang dihuni oleh suku Nuba. Di sana terdapat tiga agama, yakni Islam, Kristen, dan agama etnis Afrika.(ULF)


http://berita.liputan6.com/read/3688...natal-di-sudan



pelakunya masih tak lain tak bukan

DXJB 25 Dec, 2011