Petani Anggrek Kebon Jeruk Banyak Gulung Tikar

[imagetag]
Budidaya Denrobium atau tanaman Anggrek di Kecamatan Kebonjeruk Jakarta Barat, Minggu (25/12). Sejak puluhan tahun yang lalu, para petani budidaya Anggrek Jakarta Barat telah menorehkan nama tersendiri bahkan diakui dunia internasional. Tidak hanya itu, budidaya ini pun berhasil meningkatkan perekonomian warga sekitar. Sayangnya peluang ini belum dimanfaatkan pemerintah secara maksimal guna peningkatan perekonomian rakyat.

Seperti yang disampaikan petani Anggrek, Anton yang membudidayakan anggrek di Jl. H Usman Rt2/3 Kelurahan Kebon Jeruk Jakarta Barat ini, bahwa para petani Anggrek sudah banyak yang gulung tikar dan beralih ketanaman lainnya. Ia berharap pemerintah bisa membantu para petani anggrek yang masih eksis. Mereka sulit untuk mengembangkan bisnisnya menjadi berskala menengah atau besar karena kendala modal. Pasalnya, berkebun anggrek adalah bisnis yang padat modal. Sementara itu Organisasi peranggrekan nasional (Perhimpunan Anggrek Indonesia - PAI) sulit untuk mengambil tindakan tegas dalam membela para petani anggrek berskala kecil. Sebab pengusaha-pengusaha besar yang "mempermainkan" harga jual anggrek dipasaran tersebut tidak tergabung dalam PAI. Kejadian seperti ini beberapa kali terulang dan para petani anggrek kacil, khususnya di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk, selalu menjadi korban.

SUMBER

IndomiePatok 25 Dec, 2011