Hati2 berinvestasi di rumah mewah BSD Serpong,PIK,Pondok Indah

Geliat Harga Properti Rumah Mewah Bakal Rontok


Jakarta - Indonesia Property Watch (IPW) menyoroti soal tingginya aksi spekulasi kalangan berkantong tebal yang memborong properti seperti hunian mewah saat ini. Tingginya spekulasi tidak terlepas dari masa siklus industri properti yang akan mencapai titik jenuh harga di 2012-2013.

"Di saat siklus properti naik seperti sekarang ini, kemudian terjadi booming 2012-2013, biasanya didahului oleh spekulasi khususnya di segmen menengah ke atas," kata Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda kepada detikFinance, Selasa (8/11/2011)

Ia mengatakan saat ini saja telah terjadi over value atau harga properti hunian pasar primer yang melampaui harga pasar sekunder secara riil. Ia mencatat kawasan-kawasan yang telah mencapai over value antara lain kawasan Pantai Indah Kapuk, Pondok Indah, dan BSD Serpong.

"Ini karena pengembang meluncurkan sebuah produk membuat price list sendiri, berdasarkan pengembang bukan dari market riil. Prinsipnya bagi pengembag kalau bisa jual dengan harga mahal kenapa harus dengan harga murah," kata Ali.

Hal ini lah yang membuat ekspektasi masyarakat begitu tinggi tertutama pada harga properti kelas atas. Dengan demikian ketika mencapai titik jenuh yang diperkirakan terjadi di 2012-2013 maka akan terjadi koreksi harga yang drastis.

IPW mencatat selama kurun waktu tahun 2009-2011 harga rumah mewah di kawasan Serpong sudah naik 40-50% per tahun. Padahal menurutnya, kenaikan harga yang wajar atau riil itu berada di kisaran 12-15% per tahun.

"Semenjak 2009 memang ada pecepatan properti, namun setelah tiga tahun akan terjadi booming atau masa puncaknya," katanya.
Ali menambahkan saat ini saja harga tanah di BSD Serpong sudah mencapai Rp 8 juta per meter bahkan untuk di kawasan Jalan Raya Serpong sudah menembus Rp 10 juta per meter. Bahkan Ali mencontohkan dua tahun lalu harga rumah baru di BSD Serpong masih ada yang dijual Rp 180 juta per unit namun kini untuk menemukan harga rumah Rp 550 juta saja sudah relatif sulit.

"Suatu wilayah bisa naik seperti itu karena nggak ada wilayah pengganti Tangerang, kalau dibandingkan dengan Bekasi dan Bogor masih unggul Tangerang," katanya.

Setali tiga uang terjadi di kawasan Pondok Indah, menurut Ali satu setengah tahun lalu harga rumah termurah di kawasan itu masih bisa ditemukan dikisaran harga Rp 1,2 miliar. Kini bagi konsumen yang akan membeli rumah di kawasan itu setidaknya minimal harus merogoh kocek minimal Rp 2,7 miliar.

"Itu terhadi hanya dalam tempo satu tahun setengah sudah ada kenaikan lebih dari 50% per tahun. Sebab harga dari pengembang Rp 2,7 miliar, namun ketika nanti jenuh setelah harga dijual di pasar sekunder hanya Rp 2,2 miliar," katanya.
(hen/dnl)

sumber : http://finance.detik.com/read/2011/1...ontok?f9911033

pecotot 25 Dec, 2011