Sebelas Nelayan Sumut Alami Kekerasan di Tahanan Malaysia

Sebelas Nelayan Sumut Alami Kekerasan di Tahanan Malaysia

PORTALKRIMINAL.COM - MEDAN: Sebelas nelayan asal Sumatera Utara yang ditangkap aparat Malaysia mengaku mengalami kekerasan fisik selama menjalani masa penahanan. Tercatat masih ada enam nelayan yang ditahan Malaysia atas tuduhan pelanggaran batas wilayah.


Kekerasan fisik itu diungkapkan Indra Syahputra Sipayung, nelayan asal Deliserdang saat tiba di Bandara Polonia, Medan, Jumat (16/12) sore. Indra dan beberapa nelayan asal Indonesia lainnya juga mendapat ancaman dari oknum petugas Imigrasi Malaysia saat pertandingan final sepak bola SEA Games yang mempertemukan kesebelasan Indonesia vs Malaysia.

"Kalian cuma bisa selamat kalau Indonesia kalah," kata Indra menirukan ucapan oknum petugas Imigrasi Malaysia.

Direktur Penanganan Pelanggaran Kementrian Kelautan Perikanan RI, Nugroho Aji menilai kekerasan itu hanya disebabkan kurang proaktifnya Indonesia dalam menangani permasalahan itu. Secara umum Aji mengatakan pelayanan yang diberikan Malaysia terhadap nelayan Indonesia sudah baik.

"Tuduhan pidana mereka tidak terbukti, makanya ditahan di imigrasi. Kesalahan mereka hanya tak memiliki paspor," kata Aji di terminal kedatangan internasional Bandara Polonia.

Aji merinci ada sebelas nelayan terdiri dari sembilan asal Deliserdang, dan dua Langkat yang dijemput dari Malaysia. Kesebelas nelayan itu ditangkap bersama enam nelayan lainnya, yang hingga kini masih belum berhasil dibebaskan.

"Mereka ini ditangkap terpisah, ada yang 13 Oktober, 14 Oktober, dan 26 November," jelas Aji.

Sementara staf KKP Syahnan Tanjung sedikit kecewa dengan koordinasi aparatur Indonesia yang terkesan lamban melakukan pembebasan. Bahkan disebutnya, para nelayan itu tak akan pernah bebas bila tak dijemput pihak Indonesia. (Jst)

SUMBER:http://portalkriminal.com/index.php?...ticle&id=17359

adhietzd 16 Dec, 2011