[Peristiwa]Bu Guru Tempeleng Murid, Wali Murid Protes

Bu Guru Tempeleng Murid, Wali Murid Protes


Quote:

Sumenep (beritajatim.com) - Kekerasan dalam dunia pendidikan terjadi di Kabupaten Sumenep. Salah satu oknum guru SDN Pajagalan II berinisial ATN, dilaporkan sudah menempeleng muridnya, Senin (19/12/11) kemarin.

Korban bernama Ahmad Salman Alfarisi (8), siswa kelas II A SDN tersebut, mengaku pipinya ditempeleng berkali-kali oleh ATN, hanya gara-gara mengambil penghapusnya yang jatuh.

"Waktu itu kan setip (penghapus, red) punya saya jatuh. Terus mau saya ambil, setip itu diinjak sama teman saya. Waktu itu memang ada teman-teman yang bercanda ramai. Tapi tiba-tiba bu guru datang ke saya, terus menempeleng pipi saya berkali-kali," katanya, Selasa (20/12/11).

Tak urung peristiwa itu membuat Abu Bakar, ayah korban tidak terima. Ia langsung melayangkan surat protes dan mendatangi Kepala Sekolah di SDN Pajagalan II.

"Saya tidak terima, anak saya ditempeleng berkali-kali, hanya karena masalah kecil. Ini sudah melanggar UU 23/2002 tentang perlindungan anak, yang menyebabkan mental anak down," ujarnya geram.

Abu Bakar yang juga PNS Dinas Pendidikan ini memaparkan, surat berisi laporan telah terjadi pemukulan/penempelengan terhadap anaknya itu ditujukan kepada Kepala SDN Pajagalan II. "Tembusannya ke UPT Pendidikan Kecamatan Kota, dan Kepala Dinas Pendidikan," terangnya.

Abu Bakar menuturkan, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut sore harinya, saat melihat anak ketiganya itu tidur di lantai, sambil menempelkan pipinya. "Saya tanya. Lho, kenapa dik? Dia jawab, panas pipinya. Habis dipukul bu guru. Saya tentu saja kaget. Saya lihat memang pipinya memerah," katanya.

Abu Bakar mengaku anaknya sekarang tidak mau sekolah gara-gara takut dengan gurunya. "Kata anak saya, dia gak mau sekolah. Selain pipinya masih sakit, dia takut ditempeleng lagi oleh bu guru," ungkapnya.

Sementara Kepala SDN Pajagalan II, Rahmad, mengaku sudah memanggil guru yang bersangkutan dan memberikan pembinaan secara internal. Selain itu, pihaknya meminta agar guru tersebut menulis surat pernyataan berisi permintaan maaf pada orang tua murid.

"Surat pernyataan itu nantinya akan ditandatangani di hadapan orang tua murid. Jadi guru yang bersangkutan, harus 'sowan' ke rumah orang tua murid ini untuk meminta maaf," tegasnya.

Kejadian tersebut, imbuh Rahmad, versi ATN, guru Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK), bukan pemukulan atau penempelengan terhadap murid. "Kata bu ATN, dia hanya memegang dan menepuk-nepuk pelan pipi muridnya yang dianggap membuat kegaduhan, sambil berkata, jangan diulangi lagi ya," tuturnya.

Rahman mengaku tidak tahu persis, cerita versi mana yang benar. Namun apapun, kata Rahman, sebagai Kepala Sekolah, pihaknya juga meminta maaf atas kejadian tidak mengenakkan tersebut.

"Ini tidak lepas dari kekhilafan guru sebagai manusia biasa. Makanya kami meminta maaf. Persoalan ini sudah kami selesaikan dengan orang tua murid," terangnya. [tem/but]
sumber

mungkin karena uda tanggal tua,belum dapet "jatah" dari suami,diuber-uber debt colletor..akhirnya muridnya jadi pelampiasan :p

azkaff 20 Dec, 2011