Din Syamsuddin Sebut 2011 Tahun Penuh Dusta
Senin, 19 Desember 2011 15:55 wib
JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadyah Din Syamsuddin mengatakan tahun 2011 menjadi tahun yang penuh kebohongan yang dilakukan oleh para pemangku negara terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Memang ada banyak konklusi yang bisa kita berikan pada tahun 2011, terutama yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa. Bisa penuh dusta dan penuh dosa, tergantung bagaimana kita melihatnya. PP Muhammadiyah lebih melihat penuhnya dusta. Banyak pendustaan di dalam negeri berbangsa dan bernegara terutama oleh para pemangku negara," ujar Din di Gedung PP Muhammadiyah Jakarta, Senin (19/12/2011).
Din mengatakan sebetulnya Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah, namun sayangnya kekayaan negara tersebut dijual kepada asing yang akhirnya dikorupsi. "Bangsa Indonesia yang besar dengan sumber daya alam yang kaya raya, memiliki seluruh sumber daya alam yang penting di dunia ada di Indonesia, tetapi nasib bangsa kaya raya ini telah terjadi penjualan tanah dan air pada asing bahkan sengaja lewat rekayasa korupsi yang direkayasa dan dikelola oleh negara, lewat kebijakan bahkan undang-undang yang implikatif," jelasnya.
Selain itu, sambung Din, dalam catatan satu tahun terakhir ini sering terjadi permasalahan di Indonesia, namun tak kunjung ada upaya penyelesaian oleh pemerintah. Bahkan Din menganggap pemimpin negara ini lari dari masalah. "Ketika terjadi permasalahan, sering para pemimpin negara ini lari dari masalah atau merasa tidak ada masalah, sehingga terjadi penumpukan masalah dan bangsa berada dalam masalah besar," ungkapnya.
Din khawatir, bila pemerintah terus bersikap demikian, masalah akan semakin memburuk. "Hal seperti itulah yang kalau tidak diselesaikan saya khawatir masalah menjadi semakin kronis. Jalan keluarnya adalah ledakan dahsyat dari komandan tertinggi bangsa ini, tapi sayang "big bang" itu tidak bisa dilaksanakan," ujar Din.
Kendati dirundung masalah yang begitu banyak, Din mengajak masyarakat untuk tetap optimistis dalam menghadapi masalah di tanah air ini. "Memang asa masih tersisa, marilah kita kumpulkan asa secara bersama-sama kita bisa mengatasi masalah besar sekalipun," tambahnya
http://news.okezone.com/read/2011/12...un-penuh-dusta
![[imagetag]](http://static.inilah.com/data/berita/foto/1810321.jpg)
Marzuki Alie dan Din Syamsuddin - inilah.com
Rabu, 21 Desember 2011 | 16:45 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie membantah tudingan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bahwa tahun 2011 adalah tahun kebohongan pemerintah. "Jangan seperti kita menembakkan pokoknya mana saja ditembakkan, itu kan nggak pas. Karena demokrasi tereliminasi juga dengan tuduhan-tuduhan yang tidak produktif," jelas Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/12/2011).
Harusnya, lanjut Marzuki, tudingan-tudingan semacam itu perlu untuk dijelaskan. Jangan asal menganggap Pemerintah berbohong. Apalagi, jika menimbulkan kesan ada sesuatu di balik tudingan itu. "Sebaiknya kita klarifikasi bentuk-bentuk kebohongan apa saja supaya tidak menjadi tanda tanya kita semua seolah-olah ada kepentingan di balik itu," jelasnya.
Marzuki sepakat jika masih ada yang belum dicapai oleh pemerintah. Namun, jangan lantas menganggap pemerintah itu hanya Presiden saja. "Pemerintah itu jangan selalu dikonotasikan kepada Presiden. Pemerintah itu mulai dari kabupaten, kota, provinsi, banyak sekali lembaga-lembaga negara yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan," jelasnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai bahwa jalannya pemerintah sepanjang tahun 2011 penuh dengan dusta.
http://nasional.inilah.com/read/deta...ak-asal-tembak
---------------
Mudah-mudahan Din Syamsuddin jujur dengan penilaiannya itu, bukan berdusta! ... :D
dadoel 21 Dec, 2011Senin, 19 Desember 2011 15:55 wib
JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadyah Din Syamsuddin mengatakan tahun 2011 menjadi tahun yang penuh kebohongan yang dilakukan oleh para pemangku negara terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Memang ada banyak konklusi yang bisa kita berikan pada tahun 2011, terutama yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa. Bisa penuh dusta dan penuh dosa, tergantung bagaimana kita melihatnya. PP Muhammadiyah lebih melihat penuhnya dusta. Banyak pendustaan di dalam negeri berbangsa dan bernegara terutama oleh para pemangku negara," ujar Din di Gedung PP Muhammadiyah Jakarta, Senin (19/12/2011).
Din mengatakan sebetulnya Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah, namun sayangnya kekayaan negara tersebut dijual kepada asing yang akhirnya dikorupsi. "Bangsa Indonesia yang besar dengan sumber daya alam yang kaya raya, memiliki seluruh sumber daya alam yang penting di dunia ada di Indonesia, tetapi nasib bangsa kaya raya ini telah terjadi penjualan tanah dan air pada asing bahkan sengaja lewat rekayasa korupsi yang direkayasa dan dikelola oleh negara, lewat kebijakan bahkan undang-undang yang implikatif," jelasnya.
Selain itu, sambung Din, dalam catatan satu tahun terakhir ini sering terjadi permasalahan di Indonesia, namun tak kunjung ada upaya penyelesaian oleh pemerintah. Bahkan Din menganggap pemimpin negara ini lari dari masalah. "Ketika terjadi permasalahan, sering para pemimpin negara ini lari dari masalah atau merasa tidak ada masalah, sehingga terjadi penumpukan masalah dan bangsa berada dalam masalah besar," ungkapnya.
Din khawatir, bila pemerintah terus bersikap demikian, masalah akan semakin memburuk. "Hal seperti itulah yang kalau tidak diselesaikan saya khawatir masalah menjadi semakin kronis. Jalan keluarnya adalah ledakan dahsyat dari komandan tertinggi bangsa ini, tapi sayang "big bang" itu tidak bisa dilaksanakan," ujar Din.
Kendati dirundung masalah yang begitu banyak, Din mengajak masyarakat untuk tetap optimistis dalam menghadapi masalah di tanah air ini. "Memang asa masih tersisa, marilah kita kumpulkan asa secara bersama-sama kita bisa mengatasi masalah besar sekalipun," tambahnya
http://news.okezone.com/read/2011/12...un-penuh-dusta
Marzuki Alie dan Din Syamsuddin - inilah.com
Rabu, 21 Desember 2011 | 16:45 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie membantah tudingan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bahwa tahun 2011 adalah tahun kebohongan pemerintah. "Jangan seperti kita menembakkan pokoknya mana saja ditembakkan, itu kan nggak pas. Karena demokrasi tereliminasi juga dengan tuduhan-tuduhan yang tidak produktif," jelas Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/12/2011).
Harusnya, lanjut Marzuki, tudingan-tudingan semacam itu perlu untuk dijelaskan. Jangan asal menganggap Pemerintah berbohong. Apalagi, jika menimbulkan kesan ada sesuatu di balik tudingan itu. "Sebaiknya kita klarifikasi bentuk-bentuk kebohongan apa saja supaya tidak menjadi tanda tanya kita semua seolah-olah ada kepentingan di balik itu," jelasnya.
Marzuki sepakat jika masih ada yang belum dicapai oleh pemerintah. Namun, jangan lantas menganggap pemerintah itu hanya Presiden saja. "Pemerintah itu jangan selalu dikonotasikan kepada Presiden. Pemerintah itu mulai dari kabupaten, kota, provinsi, banyak sekali lembaga-lembaga negara yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan," jelasnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai bahwa jalannya pemerintah sepanjang tahun 2011 penuh dengan dusta.
http://nasional.inilah.com/read/deta...ak-asal-tembak
---------------
Mudah-mudahan Din Syamsuddin jujur dengan penilaiannya itu, bukan berdusta! ... :D
About the Author
0Awesome Comments!