Iran Tayangkan Pengakuan Mata-mata AS

Amir Mirza disebut telah mendapat pelatihan intelijen di markas militer AS di Irak.

VIVAnews - Stasiun Televisi Pemerintah Iran memutar rekaman pengakuan seorang mata-mata Amerika Serikat, Amir Mirza Hekmati, yang ditangkap pekan lalu. Dalam rekaman itu, mata-mata berkebangsaan Iran tersebut mengaku telah dilatih badan intelijen Amerika.

Menteri Intelijen Iran pada Sabtu pekan lalu menyatakan telah menangkap agen CIA berkebangsaan Iran. Amir Mirza disebut telah mendapat pelatihan intelijen di markas militer Amerika di Irak dan Afganistan.

"Agen Amerika mengatakan pada saya, 'jika kamu sukses pada misi ini kami dapat melatihmu lebih lanjut', kami memberi kamu misi yang baru... Misi ini mengharuskan kamu ke Iran," demikian pengakuan Hekmati dalam rekaman yang diputar itu, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Dalam rekaman yang ditampilkan itu menunjukkan Hekmati tengah berada di markas militer Amerika. "Saya sedang berada di pusat mata-mata Bagram (Afganistan), saya pergi ke Dubai dan kemudian ke Teheran," kata Hekmati tanpa menyebutkan kapan perjalanan itu dia lakukan.

"Mereka berkata pada saya, 'Kamu akan menjadi sumber informasi militer dan intelijen dalam tiga minggu dan kami akan memberimu uang untuk misi ini dan saat kamu kembali."

Televisi Iran menayangkan pengakuan ini dengan alasan ancaman keamanan negara. Pada Mei lalu, Teheran juga mengumumkan telah menahan 30 anggota jaringan CIA. 15 dari mereka diindikasikan menjadi mata-mata Washington dan Israel. Berdasarkan hukum Iran, mereka bisa dihukum mati.


waduh, ketahuan boroknya nih ASu...

bindexee 19 Dec, 2011