[HOT] Mantan Kapolda Metro Umbar Senjata

Quote:

Mantan Kapolda Metro Bagai Koboi Umbar Tembakan

Minggu, 18 Dec 2011 11:49 WIB



JAKARTA-Mantan Kapolda Metro Jaya Irjen (Purn) MSY dilaporkan oleh Sekuriti Perumahan Taman Resort Mediterania, Jakarta Utara atas perbuatan tidak menyenangkan karena bak 'koboi' mengumbar tembakan di depan umum.

"MSY sempat mengeluarkan pistol dan mengancam seorang sekuriti. 'Saya tembak kamu' ucap Sekuriti Perumahan Taman Resort Mediterania, Jakarta Utara, Sugeng Joko Sabiran, Minggu (18/12/2011) sembari menirukan ancaman MSY.

Selain itu Sugeng memaparkan MSY juga sempat mengeluarkan tembakan sebanyak 4 kali dengan disaksikan oleh banyak warga.

"Yang bersangkutan kami laporkan pada 8 Agustus 2011 lalu dan sampai sekarang belum diproses," ujar Sugeng.

Sugeng menjelaskan, peristiwa terjadi Rabu (3/8/2011) yang lalu sekitar pukul 06.45 WIB. Saat itu, datang seorang tamu ke kompleks Perumahan Taman Resort Mediterania. Tamu tersebut rupanya temannya MSY yang juga tinggal di perumahan itu dan hendak main pingpong di lapangan perumahan Taman Resort Mediterania bersama MYS.

Penjaga pos keamanan kompleks, Kasman dan Ponijan mencegah tamu tersebut masuk. Karena dilarang masuk, tamu tersebut lalu menghubungi MSY. Tidak berapa lama, MSY lalu mendatangi pos penjagaan.

"Di saat itulah MSY mengeluarkan pistol dan mengancam. Kemudian berlanjut dengan mengeluarkan tempakan ke udara sebanyak empat kali," tambah Sugeng.

Indonesia Police Watch (IPW) merilis catatan akhir tahun kinerja Polri pada 2011, khususnya mengenai 'aksi koboi' anggota polisi. IPW mencatat sedikitnya 16 orang tewas dan 69 orang luka terkena tembakan akibat anggota polisi yang sewenang-wenang dalam menggunakan senjata api pada 2011.

"Selama 2011, IPW mencatat 'aksi koboi ada 16 orang tewas dan 69 orang luka tembak. Kita sangat prihatin dengan kesewenang-wenangan polisi dalam menggunakan senjata apinya," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam rilisnya yang diterima Republika, Ahad (18/12).

Neta menjelaskan 'aksi koboi' yang dilakukan polisi dikategorikan menjadi dua jenis yaitu aksi main tembak dan salah tembak. Aksi main tembak, tambahnya, kerap terjadi di sekitar wilayah tambang dan kawasan perkebunan. Sedangkan aksi salah tembak, umumnya terjadi saat polisi sedang mengejar pelaku kriminal. Adanya polisi yang tidak professional dalam melakukan penembakan, warga pun menjadi korban.

Menurut IPW, berbeda pada saat Orde Baru, Polri dan TNI yang cenderung diperalat penguasa, saat ini Polri dimanfaatkan dan diperalat para pengusaha. Dengan dalih menjaga keamanan dan menjaga objek vital, polisi lebih mengedepankan sikap represif terhadap masyarakat.

"Uang sudah membuat mereka tidak independen dan memperalat polisi untuk memusuhi rakyat. Untuk menghindari ini, perlu ada control yang kuat dari DPR," tegas Neta.

(Tribunnews)
sumber berita

http://www.rimanews.com/read/2011121...umbar-tembakan

alamak, post power syndrome kah? hehehe

bobi.bolivia 19 Dec, 2011