BATAN Menjual Agama Demi Nuklir

Sering kali BATAN dalam kampanye nuklir di media massa cetak maupun online dan kunjungan ke kampus, sekolah mengunakan sentimen agama dg menyebut-nyebut negara seperti Iran atau Arab Saudi atau Presiden seperti Mahmoud Ahmadinejad. Lalu diikuti dg menyebutkan, bahwa pihak barat mencoba mencegah kita untuk memperoleh nuklir seperti yg terjadi pada Iran.

[SUMBER: Bangka Pos]
[SUMBER: Radar Bangka]
[SUMBER: Republika]

Sentimen agama dan kebencian terhadap barat dieksploitasi agar rakyat Indonesia terbakar emosi. Ketika emosi bermain biasanya akal sehat jadi nomor dua. Kenapa BATAN mencoba untuk memanipulasi sentimen agama ini? Kita semua dapat dg mudah mengetahui jawabannya di Jepara.

Proyek nuklir ini awalnya direncanakan ditaruh di Jepara. Namun penolakan demi penolakan terus terjadi dari warga sekitar. Puncaknya adalah dg keluarnya "Fatwa Haram Nuklir" dari Nadhlatul Ulama (NU) Jepara [Sumber: Reuters]. Kita tahu kalau NU adalah organisasi massa agama terbesar di Indonesia.

Lalu bagaimana dg NU Bangka Belitung (BaBel)? Mari kita dengarkan nasehatnya:

Quote:

Ketua PWNU BaBel, Agus Erwin menuturkan: kalau dalih sejumlah pihak akan ada transfer ilmu mengenai nuklir sangat tidak mungkin terjadi. Malah yang ada akan terjadi ketergantungan.

Sumantri dari IPNU BaBel menuturkan: "Masyarakat tidak mau menjadi korban, siapa yang akan bertanggung jawab."

[Sumber: Bangka Pos]
Untuk mencegah ini terulang kembali, maka digunakanlah sentimen agama. Dengan harapan rakyat yg sudah termakan sentimen ini berhenti menggunakan akal sehat mereka yg telah dikarunia oleh Tuhan. Sehingga nasehat dari para pemimpin agama tidak lagi menjadi batu sandungan.

Kenapa BATAN rela melakukan apa saja termasuk menjual agamanya sendiri? Jawabannya adalah Rp. 500.000.000.000,- (bener ini bukan salah ketik nolnya).

Quote:

Kepala BATAN Hudi Hastowo mengatakan: "Batan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 500 miliar dari APBN, dan sekitar Rp 150 miliar digunakan untuk biaya sosialisasi yang saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan."
[Sumber: Bangka Pos]
Wani Piro?

newonenich 23 Dec, 2011