Singapura (ANTARA News) - Singapura melakukan pengkajian besar-besaran atas jaringan transportasinya setelah ribuan penumpang komuter di bawah tanah terperangkap sampai kemudian operasi darurat diambil untuk membebaskan mereka.
Listrik mati membuat kereta api bawah tanah terperangkap di kegelapan sehingga ribuan penumpang terjebak di dalam kereta atau stasiun-stasiun kereta api bawah tanah selama jam sibuk Kamis kemarin di jalur SMRT North-South.
Para penumpang di salah satu kereta tanpa penerangan sekaligus tanpa AC memecahkan jendela untuk membiarkan udara memasuki kabin kereta setelah masinis kereta menolak membuka pintu kereta dengan alasan keamanan, lapor Straits Times seperti dikutip AFP.
Beberapa penumpang yang terjebak itu berjalan menyusuri terowongan nan gelap untuk mencapai stasiun terdekat setelah insiden matinya listrik yang diyakini terburuk dalam 24 tahun usia sistem itu beroperasi.
Jaringan kereta api bawah tanan (metro) juga terganggu.
Seorang perempuan penumpang komuter yang terjebak menggambarkan padamnya listrik Kamis kemarin itu kepada Straits Times.
"Tidak ada penerangan dan ventilasi, gelap sekali untuk beberapa waktu, satu-satunya sumber cahaya adalah dari telepon seluler," kata penumpang bernama Oh Shu Fen (23) kepada harian tersebut.
Dalam insiden itu tak ada korban terluka, sementara sistem layanan beroperasi lagi sebelum tengah malam dan normal sepenuhnya Jumat ini setelah mengalami penundaan lebih dari dua jam selama mati listrik.
Operator SMRT yang juga mengoperasikan bus dan taksi serta mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura, meminta maaf melalui pernyataan tertulis, sedangkan Menteri Transportasi Lui Tuck Yew mengaku tidak mengetahui apakah ada masalah lebih besar di balik mati listrik tersebut.
"Saya tak tahu jika ini insiden yang terpisah atau apakah ada masalah sistemik dan lebih serius yang menyebabkan gangguan ini," kata sang menteri yang sedang mengunjungi Kamboja ketika mati listrik terjadi, melalui posting di Facebook.
"Untuk itu kami akan melakukan pengecekan menyeluruh atas kesehatan sistem perkeretaapian kita, menentukan bagaimana insiden itu terjadi dan apakah proses perawatan, komunikasi dan pemulihan bisa ditingkatkan," tambahnya.
Dia mengatakan pakar-pakar luar negeri akan diminta untuk membantu menyelidiki gangguan ini.
11 stasiun terkena dampak insiden ini, termasuk halte-halte di distrik keuangan Raffles Place dan City Hall, tiga stasiun di dalam pusat perbelanjaan Orchard Road dan distrik-distrik penduduk dekat pusat kota Singapura.
Tentara negara kota ini segera mengirim ambulans dan layanan darurat lain ke sejumlah stasiun, namun tidak ada korban dalam peristiwa ini.
Dari data perusahaan operator komuter Singapura, setiap hari, rata-rata 1,78 juta orang menggunakan kereta SMRT.
http://www.antaranews.com/berita/289...ta-bawah-tanah
wah untung engga ditabrak dari belakang, eh tp mati semuanya ya :hammer:
congormu1 16 Dec, 2011Listrik mati membuat kereta api bawah tanah terperangkap di kegelapan sehingga ribuan penumpang terjebak di dalam kereta atau stasiun-stasiun kereta api bawah tanah selama jam sibuk Kamis kemarin di jalur SMRT North-South.
Para penumpang di salah satu kereta tanpa penerangan sekaligus tanpa AC memecahkan jendela untuk membiarkan udara memasuki kabin kereta setelah masinis kereta menolak membuka pintu kereta dengan alasan keamanan, lapor Straits Times seperti dikutip AFP.
Beberapa penumpang yang terjebak itu berjalan menyusuri terowongan nan gelap untuk mencapai stasiun terdekat setelah insiden matinya listrik yang diyakini terburuk dalam 24 tahun usia sistem itu beroperasi.
Jaringan kereta api bawah tanan (metro) juga terganggu.
Seorang perempuan penumpang komuter yang terjebak menggambarkan padamnya listrik Kamis kemarin itu kepada Straits Times.
"Tidak ada penerangan dan ventilasi, gelap sekali untuk beberapa waktu, satu-satunya sumber cahaya adalah dari telepon seluler," kata penumpang bernama Oh Shu Fen (23) kepada harian tersebut.
Dalam insiden itu tak ada korban terluka, sementara sistem layanan beroperasi lagi sebelum tengah malam dan normal sepenuhnya Jumat ini setelah mengalami penundaan lebih dari dua jam selama mati listrik.
Operator SMRT yang juga mengoperasikan bus dan taksi serta mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura, meminta maaf melalui pernyataan tertulis, sedangkan Menteri Transportasi Lui Tuck Yew mengaku tidak mengetahui apakah ada masalah lebih besar di balik mati listrik tersebut.
"Saya tak tahu jika ini insiden yang terpisah atau apakah ada masalah sistemik dan lebih serius yang menyebabkan gangguan ini," kata sang menteri yang sedang mengunjungi Kamboja ketika mati listrik terjadi, melalui posting di Facebook.
"Untuk itu kami akan melakukan pengecekan menyeluruh atas kesehatan sistem perkeretaapian kita, menentukan bagaimana insiden itu terjadi dan apakah proses perawatan, komunikasi dan pemulihan bisa ditingkatkan," tambahnya.
Dia mengatakan pakar-pakar luar negeri akan diminta untuk membantu menyelidiki gangguan ini.
11 stasiun terkena dampak insiden ini, termasuk halte-halte di distrik keuangan Raffles Place dan City Hall, tiga stasiun di dalam pusat perbelanjaan Orchard Road dan distrik-distrik penduduk dekat pusat kota Singapura.
Tentara negara kota ini segera mengirim ambulans dan layanan darurat lain ke sejumlah stasiun, namun tidak ada korban dalam peristiwa ini.
Dari data perusahaan operator komuter Singapura, setiap hari, rata-rata 1,78 juta orang menggunakan kereta SMRT.
http://www.antaranews.com/berita/289...ta-bawah-tanah
wah untung engga ditabrak dari belakang, eh tp mati semuanya ya :hammer:
0Awesome Comments!