Kematian Prajurit Danny Chen membuat marah masyarakat keturunan Cina di Amerika Serikat. Sebagai warga Amerika mereka dihina, dilecehkan, dan dianiaya kawan dan atasannya
PelitaOnline -Delapan tentara Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan dituduh terlibat dalam kasus kematian teman mereka, 3 Oktober lalu. Kematian itu sendiri, menurut seorang pejabat militer, Rabu lalu, karena bunuh diri.
Perajurit Danny Chen, 19 tahun, pasukan infantry, tewas dengan menembak dirinya sendiri di sebuah pos kecil di Provinsi Kandahar, Afghanistan. Begitu diumumkan Komando NATO di selatan Afghanistan.
Tapi seorang pejabat militer mengatakan kepada orang tua Chen bahwa teman-teman militernya telah menyiksa Chen secara fisik dan menghinanya dengan ejekan etnis, begitu dilaporan the New York Times Oktober lalu.
Pejabat militer itu, Rabu kemarin, menolak mengeluarkan dokumen yang terinci tentang tuduhan terhadap teman-teman Chen yang anggota militer itu. Ia juga menolak mengungkapkan peristiwa yang membawa kematian Chen.
Pejabat itu cuma mengatakan bahwa Jumat lalu, delapan anggota militer itu dituduh lalai dalam menjalankan tugas, membuat keterangan palsu, membunuh karena kecerobohan dan kelalaian, atau membahayakan orang lain, atau menyebabkan orang meninggal.
Mereka adalah Letnan Daniel J.Schwartz, Staf Sersan Blain G. Dugas, Staf Sersan Andrew J. van Bockle, Sersan Adam H.Holcomb, Sersan Jeffrey T. Hurst, Thomas P. Curtis, Ryan J.Offutt, dan Travis F.Carden.
Masih belum jelas apakah institusi militer percaya bahwa teman-teman militernya membunuh Chen, atau karena kelalaian mereka menyebabkan Chen bunuh diri.
Liz Ou Yang, aktivis Cina-Amerika , mendesak agar dilakukan investigasi atas kematian Chen. Menurut dia, tanpa peduli siapa yang menembakkan senjata yang membunuh Chen, siapa yang diduga berbuat sewenang-wenang kepadanya harus bertanggung jawab. ''Apakah itu bunuh diri atau bukan, tindakan dari orang-orang itu menyebabkan kematiannya dan mereka harus bertanggung jawab karena membunuhnya, untuk itu mereka harus diadili,'' katanya.
Liz Ou Yang adalah Ketua OCA Cabang New York, kelompok advokasi China-Amerika, yang sekarang bekerja sama dengan keluarga mendiang Chen untuk mencari tahu penyebab kematian Chen.
Untuk itu, wanita itu mengatakan ia telah bertemu dengan para pejabat tinggi Pentagon Departemen Pertahanan Amerika Serikat pekan lalu, mendiskusikan apa yang dipercayai di dalam organisasi mereka dengan pejabat militer. Termasuk yang didiskusikan masalah perlakuan yang salah di antara militer hubungan bawahan dengan atasan mereka keterbukaan, perbaikan terhadap latihan yang sensitif, dengan menerima masukan dari komunitas etnis minoritas.
Perlu pula perbaikan dalam rekruitmen, terutama untuk mengatasi prilaku yang rasis dan tendensius. ''Prajurit Danny Chen mendaftarkan dirinya menjadi militer untuk membela Amerika Serikat,'' Ou Yang berkata, ''Ia dibunuh bukan oleh tembakan musuh tapi oleh atasannya di militer, itu betul-b etul keterlaluan. Orang itu harus dihukum.''
Sersan Alan G. Davis, juru bicara militer mengatakan para tersangka telah dipindahkan dari pos mereka di Kandahar ke basis militer yang lain. Mereka semua berada di bawah pengawasan, tapi tak dikenakan penahanan. Menurut Davis, kemungkinan mereka akan diadili di Afghanistan.
Van Bockel, Halcomb, Hurst, Curtis, dan Offutt, dikenakan tuduhan melakukan pembunuhan tanpa sengaja. Schwart, satu-satunya perwira di antara para tersangka, dituduh melalaikan tugas. Dugas juga dituduh melalaikan tugas dan membuat pernyataan palsu. Carden dituduh melakukan penyerangan dan penganiayaan.
Bila benar Chen melakukan bunuh diri, ia merupakan anggota militer Amerika Serikat yang kedua yang diketahui tahun ini melakukan bunuh diri setelah dianiaya oleh teman-temannya. Kopral marinir Harry Lew, 21 tahun, menembak dirinya sendiri pada 3 April lalu, setelah disiksa dan dipelonco oleh teman-teman manirirnya, semalam sebelumnya.
Menurut pemberitaan koran waktu itu, yang mengutip laporan investigasi militer, menyebutkan Lew yang ditugaskan di pos terpencil di Provinsi Helmand, telah didisiplinkan oleh dua atasannya karena tertidur saat tugas jaga.
Lew dipaksa melakukan push up sambil mengenakan rompi anti-peluru. Kakinya diinjak oleh atasannya karena tak tepat melaksanakan perintah itu. Paginya, Lew menembak kepalanya sendiri. Di tangannya ada sepucuk surat yang ditulisnya sebagai berikut: Silahkan membenci saya sekarang, tapi di masa datang ini adalah hak untuk memilih. Saya minta maaf kepada ibu saya atas kenyataan ini.
Kematian Chen dan laporan bahwa dia dianiaya, membuat marah aktivis Asia-Amerika di New York, dan meminta militer agar melakukan investigasi. Ratusan orang melakukan demonstrasi di Manhattan, New York.
Ou Yang mengatakan Chen yang lahir di Amerika Serikat telah mengalami penghinaan etnik, selain penganiayaan oleh teman dan atasannya, tak lama sebelum dia mati. Bekas-bekas penganiayaan ditemukan di bagian belakang tubuhnya. Temannya memaksa Chen bangkit dari tempat tidur, menyeretnya di lantai, menghukumnya karena tak bisa mematikan pemanas air di kamar mandi. Semua peristiwa itu dilaporan the New York Times 30 Oktober lalu.
Chen adalah putra seorang imigran Cina yang tinggal di kawasan Pecinaan (China Town) di New York, dan kurang fasih berbahasa Inggris. Itu agaknya yang menyebabkan ia diplonco kawan-kawannya.
Ou Yang bilang catatan harian dan email Chen menunjukkan pola pelecehan kepadanya telah terlihat sejak ia mengikuti pelatihan di Fort Benning, awal tahun ini. Itu tentu saja karena ia serorang warga Amerika Serikat keturunan Cina.
Dengan bukti-bukti itu, Ou Yang menulis surat kepada Sekretaris Militer pada 17 Oktober lalu, minta bertemu untuk mendiskusikan keprihatinannya karena tentara Amerika keturunan Asia mendapat diskriminasi dari teman-temannya.
''Anak-anak muda lelaki dan wanita membutuhkan informasi sebelum membuat keputusan yang mempertaruhkan nyawanya,'' tulisnya di surat itu. ''Komunitas kami membutuhkan jaminan dari militer sebelum putra dan putrinya mendaftar bahwa mereka akan dihormati, dilindungi kawan-kawannya dan atasannya.''
sumber http://www.pelitaonline.com/read/pol...na-orang-cina/
koment TS= kematian Chen harus diusut tuntas :norose:
simbadutoke 24 Dec, 2011PelitaOnline -Delapan tentara Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan dituduh terlibat dalam kasus kematian teman mereka, 3 Oktober lalu. Kematian itu sendiri, menurut seorang pejabat militer, Rabu lalu, karena bunuh diri.
Perajurit Danny Chen, 19 tahun, pasukan infantry, tewas dengan menembak dirinya sendiri di sebuah pos kecil di Provinsi Kandahar, Afghanistan. Begitu diumumkan Komando NATO di selatan Afghanistan.
Tapi seorang pejabat militer mengatakan kepada orang tua Chen bahwa teman-teman militernya telah menyiksa Chen secara fisik dan menghinanya dengan ejekan etnis, begitu dilaporan the New York Times Oktober lalu.
Pejabat militer itu, Rabu kemarin, menolak mengeluarkan dokumen yang terinci tentang tuduhan terhadap teman-teman Chen yang anggota militer itu. Ia juga menolak mengungkapkan peristiwa yang membawa kematian Chen.
Pejabat itu cuma mengatakan bahwa Jumat lalu, delapan anggota militer itu dituduh lalai dalam menjalankan tugas, membuat keterangan palsu, membunuh karena kecerobohan dan kelalaian, atau membahayakan orang lain, atau menyebabkan orang meninggal.
Mereka adalah Letnan Daniel J.Schwartz, Staf Sersan Blain G. Dugas, Staf Sersan Andrew J. van Bockle, Sersan Adam H.Holcomb, Sersan Jeffrey T. Hurst, Thomas P. Curtis, Ryan J.Offutt, dan Travis F.Carden.
Masih belum jelas apakah institusi militer percaya bahwa teman-teman militernya membunuh Chen, atau karena kelalaian mereka menyebabkan Chen bunuh diri.
Liz Ou Yang, aktivis Cina-Amerika , mendesak agar dilakukan investigasi atas kematian Chen. Menurut dia, tanpa peduli siapa yang menembakkan senjata yang membunuh Chen, siapa yang diduga berbuat sewenang-wenang kepadanya harus bertanggung jawab. ''Apakah itu bunuh diri atau bukan, tindakan dari orang-orang itu menyebabkan kematiannya dan mereka harus bertanggung jawab karena membunuhnya, untuk itu mereka harus diadili,'' katanya.
Liz Ou Yang adalah Ketua OCA Cabang New York, kelompok advokasi China-Amerika, yang sekarang bekerja sama dengan keluarga mendiang Chen untuk mencari tahu penyebab kematian Chen.
Untuk itu, wanita itu mengatakan ia telah bertemu dengan para pejabat tinggi Pentagon Departemen Pertahanan Amerika Serikat pekan lalu, mendiskusikan apa yang dipercayai di dalam organisasi mereka dengan pejabat militer. Termasuk yang didiskusikan masalah perlakuan yang salah di antara militer hubungan bawahan dengan atasan mereka keterbukaan, perbaikan terhadap latihan yang sensitif, dengan menerima masukan dari komunitas etnis minoritas.
Perlu pula perbaikan dalam rekruitmen, terutama untuk mengatasi prilaku yang rasis dan tendensius. ''Prajurit Danny Chen mendaftarkan dirinya menjadi militer untuk membela Amerika Serikat,'' Ou Yang berkata, ''Ia dibunuh bukan oleh tembakan musuh tapi oleh atasannya di militer, itu betul-b etul keterlaluan. Orang itu harus dihukum.''
Sersan Alan G. Davis, juru bicara militer mengatakan para tersangka telah dipindahkan dari pos mereka di Kandahar ke basis militer yang lain. Mereka semua berada di bawah pengawasan, tapi tak dikenakan penahanan. Menurut Davis, kemungkinan mereka akan diadili di Afghanistan.
Van Bockel, Halcomb, Hurst, Curtis, dan Offutt, dikenakan tuduhan melakukan pembunuhan tanpa sengaja. Schwart, satu-satunya perwira di antara para tersangka, dituduh melalaikan tugas. Dugas juga dituduh melalaikan tugas dan membuat pernyataan palsu. Carden dituduh melakukan penyerangan dan penganiayaan.
Bila benar Chen melakukan bunuh diri, ia merupakan anggota militer Amerika Serikat yang kedua yang diketahui tahun ini melakukan bunuh diri setelah dianiaya oleh teman-temannya. Kopral marinir Harry Lew, 21 tahun, menembak dirinya sendiri pada 3 April lalu, setelah disiksa dan dipelonco oleh teman-teman manirirnya, semalam sebelumnya.
Menurut pemberitaan koran waktu itu, yang mengutip laporan investigasi militer, menyebutkan Lew yang ditugaskan di pos terpencil di Provinsi Helmand, telah didisiplinkan oleh dua atasannya karena tertidur saat tugas jaga.
Lew dipaksa melakukan push up sambil mengenakan rompi anti-peluru. Kakinya diinjak oleh atasannya karena tak tepat melaksanakan perintah itu. Paginya, Lew menembak kepalanya sendiri. Di tangannya ada sepucuk surat yang ditulisnya sebagai berikut: Silahkan membenci saya sekarang, tapi di masa datang ini adalah hak untuk memilih. Saya minta maaf kepada ibu saya atas kenyataan ini.
Kematian Chen dan laporan bahwa dia dianiaya, membuat marah aktivis Asia-Amerika di New York, dan meminta militer agar melakukan investigasi. Ratusan orang melakukan demonstrasi di Manhattan, New York.
Ou Yang mengatakan Chen yang lahir di Amerika Serikat telah mengalami penghinaan etnik, selain penganiayaan oleh teman dan atasannya, tak lama sebelum dia mati. Bekas-bekas penganiayaan ditemukan di bagian belakang tubuhnya. Temannya memaksa Chen bangkit dari tempat tidur, menyeretnya di lantai, menghukumnya karena tak bisa mematikan pemanas air di kamar mandi. Semua peristiwa itu dilaporan the New York Times 30 Oktober lalu.
Chen adalah putra seorang imigran Cina yang tinggal di kawasan Pecinaan (China Town) di New York, dan kurang fasih berbahasa Inggris. Itu agaknya yang menyebabkan ia diplonco kawan-kawannya.
Ou Yang bilang catatan harian dan email Chen menunjukkan pola pelecehan kepadanya telah terlihat sejak ia mengikuti pelatihan di Fort Benning, awal tahun ini. Itu tentu saja karena ia serorang warga Amerika Serikat keturunan Cina.
Dengan bukti-bukti itu, Ou Yang menulis surat kepada Sekretaris Militer pada 17 Oktober lalu, minta bertemu untuk mendiskusikan keprihatinannya karena tentara Amerika keturunan Asia mendapat diskriminasi dari teman-temannya.
''Anak-anak muda lelaki dan wanita membutuhkan informasi sebelum membuat keputusan yang mempertaruhkan nyawanya,'' tulisnya di surat itu. ''Komunitas kami membutuhkan jaminan dari militer sebelum putra dan putrinya mendaftar bahwa mereka akan dihormati, dilindungi kawan-kawannya dan atasannya.''
sumber http://www.pelitaonline.com/read/pol...na-orang-cina/
koment TS= kematian Chen harus diusut tuntas :norose:
0Awesome Comments!