TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir telah mendapat vonis selama 15 tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Menanggapi hal itu, seorang mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas menyarakan agar para tokoh masyarakat untuk berkunjung dan berdialog untuk membuka pemikiran Baasyir terkait kemaslahatan bangsa dan negara.
"Tokoh-tokoh masyarakat perlu berkunjung ke ustad ABB secara bersama membuka pikirannya untuk kemaslahatan bangsa dan negara ini," katanya di sela-sela seminar penanggulangan teroris di Auditorium Binakarna Hotel Bidakara, Kamis (23/6/2011).
Hal tersebut perlu dilakukan, karena ia meyakini, meski divonis karena dinilai terbukti melakukan tindak pidana terorisme, bukan berarti Baasyir tidak bisa bersama-sama berpartisipasi dan memajukan bangsa Indonesia.
"Orang berpartisipasi itu tidak hanya ketika bebas saja tetapi dalam penjara pun bisa," paparnya.
Menurutnya, bujukan terhadap Baasyir ini sangat penting dilakukan karena berdampak pada - paling tidak - meminimalisir gerakan radikalisme di Indonesia.
"Seperti saya, sebagai mantan anggota JI, sekarang banyak kerjasama dengan polisi. Saya bersama masyarakat dan polisi punya slogan yang perlu saya sampaikan adalah masyarakat merangkul masyarakat, ini bahasa yang lebih adil dan fair. Masyarakat bersama-sama merangkul, melakukan tindakan persuasif, pendekatan, rehabilitasi, reintegrasi, dan semuanya harus dilakukan," tukasnya.
sumber
GolputMuda 20 Dec, 2011Menanggapi hal itu, seorang mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas menyarakan agar para tokoh masyarakat untuk berkunjung dan berdialog untuk membuka pemikiran Baasyir terkait kemaslahatan bangsa dan negara.
"Tokoh-tokoh masyarakat perlu berkunjung ke ustad ABB secara bersama membuka pikirannya untuk kemaslahatan bangsa dan negara ini," katanya di sela-sela seminar penanggulangan teroris di Auditorium Binakarna Hotel Bidakara, Kamis (23/6/2011).
Hal tersebut perlu dilakukan, karena ia meyakini, meski divonis karena dinilai terbukti melakukan tindak pidana terorisme, bukan berarti Baasyir tidak bisa bersama-sama berpartisipasi dan memajukan bangsa Indonesia.
"Orang berpartisipasi itu tidak hanya ketika bebas saja tetapi dalam penjara pun bisa," paparnya.
Menurutnya, bujukan terhadap Baasyir ini sangat penting dilakukan karena berdampak pada - paling tidak - meminimalisir gerakan radikalisme di Indonesia.
"Seperti saya, sebagai mantan anggota JI, sekarang banyak kerjasama dengan polisi. Saya bersama masyarakat dan polisi punya slogan yang perlu saya sampaikan adalah masyarakat merangkul masyarakat, ini bahasa yang lebih adil dan fair. Masyarakat bersama-sama merangkul, melakukan tindakan persuasif, pendekatan, rehabilitasi, reintegrasi, dan semuanya harus dilakukan," tukasnya.
sumber
Kedamaian umat lebih utama dari kemenangan satu kelompok :iloveindonesias
0Awesome Comments!