Lari Telanjang untuk Selamatkan Bumi
Tradisi lari telanjang diperkirakan bermula pada tahun 1970-an.
VIVAnews - Berbagai cara dilakukan setiap orang di dunia untuk bisa menyerukan dan mengampanyekan cara menyelamatkan bumi. Mulai dari hal yang unik dan aneh, hingga yang mengundang kontroversi.
Seperti yang dilakukan puluhan lelaki di Manila ini. Mereka berlari telanjang keliling kampus sambil menyerukan pentingnya sungai yang lebih bersih dan perlu lebih kerasnya usaha menyelamatkan bumi.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Jumat 16 Desember 2011, kegiatan lari telanjang ini merupakan tradisi tahunan dari anggota perkumpulan mahasiswa University of The Philippines. Tahun ini, mereka mengusung isu penyelamatan bumi dan bekerja sama dengan kelompok pecinta lingkungan untuk membersihkan 20 sungai kotor di Manila.
Para pria ini berlari melewati koridor-koridor kampus sambil menggunakan topeng untuk menutupi wajah mereka. Spanduk dan tanda-tanda berisi seruan untuk menyelamatkan alam juga tak lupa menyertai aksi mereka.
Ratusan orang tampak memadati koridor untuk menyaksikan, walaupun tak semuanya paham maksud para pria ini lari telanjang. "Apa pun yang mereka bela, pastinya akan didengar dan diperhatikan," kata seorang mahasiswa, Mariel Abao. "Walaupun cara mereka aneh, setidaknya isu yang mereka bawa jadi mendapat perhatian."
Tradisi lari telanjang diperkirakan bermula pada tahun 1970-an. Saat itu, puluhan pria melakukannya untuk memprotes tindakan Presiden Ferdinand Marcos, yang menyensor film berisi kritikan terhadap pemerintahannya.
Aksi serupa juga pernah dilakukan oleh 1.000 orang Israel. Mereka rela telanjang dan mengapung bersama, juga ditutupi lumpur, di Laut Mati --perairan dengan kadar garam tertinggi dunia itu.
Aksi tersebut diabadikan melalui foto oleh seniman asal Amerika Serikat, Spencer Tunick. Gambar tersebut disebarkan secara online untuk menarik perhatian masyarakat luas terhadap nasib lingkungan yang terdegradasi, sekaligus mendukung kampanye global Laut Mati menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia baru. (art)
Sumber VIVAnews
0Awesome Comments!