TEMPO.CO, Jakarta:- Korea Selatan menjatuhkan sanksi baru untuk Iran, dengan melarang investasi baru di sektor minyak dan gas. Kementerian Keuangan juga menambah jumlah perusahaan dan organisasi Iran yang transaksi keuangannya dibatasi. Pernyataan ini dikeluarkan Kementerian Keuangan pada Jumat lalu, untuk merespons kampanye Amerika Serikat untuk menekan program nuklir Iran.
"Kami menambahkan 99 organisasi dan enam individu yang dianggap berkaitan dengan pengembangan nuklir Iran ke dalam daftar hitam," begitu pernyataan Kementerian Keuangan, tanpa menyebutkan nama-nama yang masuk di daftar tersebut.
Sejauh ini Korea Selatan telah memberikan sanksi serupa terhadap 120 entitas. Tahun lalu, Korea Selatan telah menutup cabang Bank Mellat di Korea Selatan dan membatasi transaksi dengan 101 perusahaan Iran.
Namun pemerintah Korea Selatan tidak berniat menghentikan impor minyak dan petrokimia dari Teheran. Perusahaan domestik hanya diminta berhati-hati dalam transaksi yang terkait dengan produk-produk petrokimia. Sebab, Korea adalah negara importir minyak terbesar kelima di dunia.
Ketergantungan Negeri Ginseng ini pada bahan bakar minyak mentah membuatnya urung menutup hubungan dengan Bank Sentral Iran sebagai saluran pembayaran minyak mentah.
Negara ini mengimpor minyak dan produk petrokimia dari Iran senilai US$ 350 juta pada tahun lalu.
Sebaliknya, ekspor produk petrokimia Korea ke Iran sebesar US$ 450 juta. Adapun menurut data Korea International Trade Association, Korea Selatan mengimpor minyak mentah dan produk lainnya senilai US$ 10,87 miliar sejak Oktober 2010 sampai Oktober 2011.
sumber
gw rasa ini cuma buat nyenengin majikan aja
oppungnyaiful 17 Dec, 2011"Kami menambahkan 99 organisasi dan enam individu yang dianggap berkaitan dengan pengembangan nuklir Iran ke dalam daftar hitam," begitu pernyataan Kementerian Keuangan, tanpa menyebutkan nama-nama yang masuk di daftar tersebut.
Sejauh ini Korea Selatan telah memberikan sanksi serupa terhadap 120 entitas. Tahun lalu, Korea Selatan telah menutup cabang Bank Mellat di Korea Selatan dan membatasi transaksi dengan 101 perusahaan Iran.
Namun pemerintah Korea Selatan tidak berniat menghentikan impor minyak dan petrokimia dari Teheran. Perusahaan domestik hanya diminta berhati-hati dalam transaksi yang terkait dengan produk-produk petrokimia. Sebab, Korea adalah negara importir minyak terbesar kelima di dunia.
Ketergantungan Negeri Ginseng ini pada bahan bakar minyak mentah membuatnya urung menutup hubungan dengan Bank Sentral Iran sebagai saluran pembayaran minyak mentah.
Negara ini mengimpor minyak dan produk petrokimia dari Iran senilai US$ 350 juta pada tahun lalu.
Sebaliknya, ekspor produk petrokimia Korea ke Iran sebesar US$ 450 juta. Adapun menurut data Korea International Trade Association, Korea Selatan mengimpor minyak mentah dan produk lainnya senilai US$ 10,87 miliar sejak Oktober 2010 sampai Oktober 2011.
sumber
gw rasa ini cuma buat nyenengin majikan aja
0Awesome Comments!