Beredarnya video pembantaian terhadap warga mesuji yang dianggap dilakukan oleh aparat sempat menghebohkan dunia maya, khususnya di media microblogging (twitter). Bukan sekedar basa-basi saya sebagai pengguna yang sering berkicau lewat media tersebut menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh aparat tidak bisa dibenarkan, apalagi dengan cara sadis seperti memenggal leher warga tersebut.
Setelah menonton video tersebut, muncul sebuah pertanyaan bahwa apa benar seperti yang ditayangkan dalam video tersebut? Masihkah kita punya nurani terhadap kemanusian? Kenapa nyawa begitu murah harganya? Dan setelah melihat perkembangan di Time Line, ternyata diskusi tentang video tersebut sangat ramai di bicarakan oleh tweps (panggilan orang-orang ditwitter). Mereka menganggap bahwa video tersebut adalah oplosan yang diambil dari rekaman pembantaian di Thailand Selatan.
Sekilas melihat perkembangan di twitter informasi memang sangat cepat beredar dan kadang tweps tidak terlalu kritis tentang informasi yang beredar. Mereka dengan mudah menjustifikasi dan saling melemparkan kesalahan kepada kelompok tertentu. Apakah karena kita bodoh sehingga dengan mudahnya menerima informasi tanpa ada proses filterisasi? Atau karena memang ada sekolompok orang yang doyang menyebarkan fitnah untuk memprovokasi masyarakat agar bisa saling menuding.
Kalau melihat kondisi budaya bangsa kita, yang ramah, dan mempunyai rasa empati yang tinggi kepada orang lain, menurut nalar sosial saya apa yang digambarkan dalam video tersebut tidak mungkin terjadi. Aparat tidak mungkin melakukan perbuatan sekeji itu yang pernah dilakukan oleh PKI terhadap Jenderal Ahmad Yani dkk di tahun 60an. Ternyata setelah mengecek berita yang ada di situs http://regional.kompas.com/read/2011....dari.Thailand. fakta baru terungkap, salah satu adegan sadis pemenggalan kepala warga yang ditampilkan dalam video "Pembantaian Mesuji" ternyata juga diambil dari konflik di Thailand selatan. Hal itu dilansir kantor berita CBSNews yang ditulis 16 Desember 2011.
Setelah membaca berita tersebut, saya berpikir bahwa apa yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menyebarkan video tersebut tidak bisa dibenarkan karena merupakan bentuk provokasi kepada masyarakat untuk menskreditkan kelompok tertentu. Terlepas kepentingan politik yang sengaja diangkat untuk kepentingan 2014 menurut saya kita sebagai orang awam harus bisa kritis dan menganalisa setiap informasi yang disebarkan oleh media. Semoga bermanfaat!!!
Akun twitter: @ahmadjufrie
sumber berita:
- http://regional.kompas.com/read/2011....dari.Thailand
- http://www.detiknews.com/read/2011/1...-dari-thailand
ahmadjufrie 17 Dec, 2011Setelah menonton video tersebut, muncul sebuah pertanyaan bahwa apa benar seperti yang ditayangkan dalam video tersebut? Masihkah kita punya nurani terhadap kemanusian? Kenapa nyawa begitu murah harganya? Dan setelah melihat perkembangan di Time Line, ternyata diskusi tentang video tersebut sangat ramai di bicarakan oleh tweps (panggilan orang-orang ditwitter). Mereka menganggap bahwa video tersebut adalah oplosan yang diambil dari rekaman pembantaian di Thailand Selatan.
Sekilas melihat perkembangan di twitter informasi memang sangat cepat beredar dan kadang tweps tidak terlalu kritis tentang informasi yang beredar. Mereka dengan mudah menjustifikasi dan saling melemparkan kesalahan kepada kelompok tertentu. Apakah karena kita bodoh sehingga dengan mudahnya menerima informasi tanpa ada proses filterisasi? Atau karena memang ada sekolompok orang yang doyang menyebarkan fitnah untuk memprovokasi masyarakat agar bisa saling menuding.
Kalau melihat kondisi budaya bangsa kita, yang ramah, dan mempunyai rasa empati yang tinggi kepada orang lain, menurut nalar sosial saya apa yang digambarkan dalam video tersebut tidak mungkin terjadi. Aparat tidak mungkin melakukan perbuatan sekeji itu yang pernah dilakukan oleh PKI terhadap Jenderal Ahmad Yani dkk di tahun 60an. Ternyata setelah mengecek berita yang ada di situs http://regional.kompas.com/read/2011....dari.Thailand. fakta baru terungkap, salah satu adegan sadis pemenggalan kepala warga yang ditampilkan dalam video "Pembantaian Mesuji" ternyata juga diambil dari konflik di Thailand selatan. Hal itu dilansir kantor berita CBSNews yang ditulis 16 Desember 2011.
Setelah membaca berita tersebut, saya berpikir bahwa apa yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menyebarkan video tersebut tidak bisa dibenarkan karena merupakan bentuk provokasi kepada masyarakat untuk menskreditkan kelompok tertentu. Terlepas kepentingan politik yang sengaja diangkat untuk kepentingan 2014 menurut saya kita sebagai orang awam harus bisa kritis dan menganalisa setiap informasi yang disebarkan oleh media. Semoga bermanfaat!!!
Akun twitter: @ahmadjufrie
sumber berita:
- http://regional.kompas.com/read/2011....dari.Thailand
- http://www.detiknews.com/read/2011/1...-dari-thailand
0Awesome Comments!