Anggota Dewan Bekasi dan Warga Ribut Jatah Dana Aspirasi
Ditulis oleh KabarBekasi | 19 Desember, 2011 Edit
KabarBekasi.com Wakil Ketua DPRD Kota bekasi Yusuf Nasih membenarkan perbedaan dana aspirasi yang akan diterima antara anggota DPRD satu dengan lainnya. Tetapi bukan pada persoalan tidak adil atau tidak transparan. Hal ini terjadi lebih kepada usaha masing-masing anggota DPRD dalam memperjuangkan aspirasi konstituennya. Terutama anggota DPRD di Badan Anggaran (Banggar) dan non Banggar.
Anggota dewan non Banggar pun protes karena Anggota DPRD yang terdaftar di Banggar memiliki jatah aspirasi jauh lebih besar ketimbang anggota biasa.
Aspirasi Anggota Banggar dan Non Banggar berbeda
Pernyataan Yusuf Nasih tersebut terkait kabar adanya anggota dewan yang mempertanyakan mengapa dalam pengelolaan anggaran aspirasi antara dewan yang satu dengan yang lain berbeda, yang diluar Banggar praktis mendapatkan jatah kecil sedangkan mereka di Banggar jatahnya lebih tingggi. Tapi setiap dikonfirmasi rekan-rekan non banggar, mereka tidak pernah terbuka.
Bukti tidak transparannya anggota Banggar DPRD bisa dilihat dari jumlah ajuan anggaran aspirasi dalam APBD 2012. Di mana dalam pengajuan jumlahnya mencapai Rp180 miliar, yang sebelumnya diajukan Rp 216 miliar dari total 50 anggota DPRD. Akan tetapi bila dibagi dalam jumlah anggota DPRD hitungan tersebut tidak pas.
"Ini kembali lagi kepada dewan-nya sendiri. Kalau memang mereka rajin menyerap aspirasi dan mereka jago dalam melakukan lobi serta pengawalan dalam proses pembahasan anggaran, ya mereka tentu akan mendapat alokasi anggaran lebih besar untuk konstituennya masing-masing. Jadi ada tidak soal bagi kami", kilah Yusuh Nasih Anggota fraksi Golkar.
Terkait besaran dan usulan dana aspirasi Dewan Kota Bekasi yang mencapai miliaran pada RAPBD 2012 masih dinilai beberapa kalangan terlalu besar dan rawan diselewengkan.
Salah satunya Henu selaku Wakil Ketua Pemuda Demokrasi Indonesia di Kota Bekasi menilai mentalitas legisrator Kota Bekasi kita sudah mengalami disorientasi. "DPRD punya fungsi budjeting atau penganggaran tapi dengan mentalitas seperti itu bisa diterjemahkan publik sebagai fungsi proyek," papar Henu kepada KabarBekasi.com belum lama ini melalui Fajar Wartawan KabarBekasi.com.
"Amat disayangkan jika anggaran yang serapannya didasarkan pada aspirasi dewan justru bermuara pada nilai-nilai yang menguntungkan orang perorang, ini manipulatif", cetus Henu kepada KabarBekasi.com. (KB)
Sumber : KabarBekasi
BERITA LAMA TTG PENOLAKAN DANA ASPIRASI YG TAK ADA HASILNYA
Tolak Dana Aspirasi Anggota Dewan!
Imam Prihadiyoko | I Made Asdhiana | Jumat, 4 Juni 2010 | 17:50 WIB
Dibaca: 99Komentar: 15
| Share:
KOMPAS/PRIYOMBODO
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.
TERKAIT:
PKS Juga Bantah Golkar
PAN: Setgab Tak Bahas Dana Aspirasi
PDI-P Tolak Rp 15 M dalam Bentuk Tunai
Ketua DPR Setuju Dana Rp 15 Miliar
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno menolak adanya dana aspirasi DPR yang rencananya mencapai Rp 15 miliar per orang. "Alokasikan saja anggaran itu untuk kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pembukaan lapangan kerja di daerah-daerah," ujar Teguh di Jakarta, Jumat (4/6/2010).
Ini akan semakin mempertajam jurang ketimpangan antar daerah.
Teguh mengakui, politik penganggaran saat ini, masih belum berpihak ke daerah-daerah miskin. Kondisinya akan lebih buruk lagi jika permintaaan dana aspirasi Rp 15 miliar per anggota DPR dikabulkan.
"Ini akan semakin mempertajam jurang ketimpangan antar daerah. Justru anggota dewan harusnya melakukan fungsi pengawasan dan memastikan bahwa dana APBN benar-benar bagi menyentuh masyarakat yang paling berhak," ujarnya.
SUMBER : kOMPAS
DANA ASPIRASI LEBIH PADA DANA UNTUK MENJARING SUARA PADA DAPIL TIAP AGGOTA DEWAN YG RAWAN DISELEWENGKAN
GolputMuda 19 Dec, 2011Ditulis oleh KabarBekasi | 19 Desember, 2011 Edit
KabarBekasi.com Wakil Ketua DPRD Kota bekasi Yusuf Nasih membenarkan perbedaan dana aspirasi yang akan diterima antara anggota DPRD satu dengan lainnya. Tetapi bukan pada persoalan tidak adil atau tidak transparan. Hal ini terjadi lebih kepada usaha masing-masing anggota DPRD dalam memperjuangkan aspirasi konstituennya. Terutama anggota DPRD di Badan Anggaran (Banggar) dan non Banggar.
Anggota dewan non Banggar pun protes karena Anggota DPRD yang terdaftar di Banggar memiliki jatah aspirasi jauh lebih besar ketimbang anggota biasa.
Aspirasi Anggota Banggar dan Non Banggar berbeda
Pernyataan Yusuf Nasih tersebut terkait kabar adanya anggota dewan yang mempertanyakan mengapa dalam pengelolaan anggaran aspirasi antara dewan yang satu dengan yang lain berbeda, yang diluar Banggar praktis mendapatkan jatah kecil sedangkan mereka di Banggar jatahnya lebih tingggi. Tapi setiap dikonfirmasi rekan-rekan non banggar, mereka tidak pernah terbuka.
Bukti tidak transparannya anggota Banggar DPRD bisa dilihat dari jumlah ajuan anggaran aspirasi dalam APBD 2012. Di mana dalam pengajuan jumlahnya mencapai Rp180 miliar, yang sebelumnya diajukan Rp 216 miliar dari total 50 anggota DPRD. Akan tetapi bila dibagi dalam jumlah anggota DPRD hitungan tersebut tidak pas.
"Ini kembali lagi kepada dewan-nya sendiri. Kalau memang mereka rajin menyerap aspirasi dan mereka jago dalam melakukan lobi serta pengawalan dalam proses pembahasan anggaran, ya mereka tentu akan mendapat alokasi anggaran lebih besar untuk konstituennya masing-masing. Jadi ada tidak soal bagi kami", kilah Yusuh Nasih Anggota fraksi Golkar.
Terkait besaran dan usulan dana aspirasi Dewan Kota Bekasi yang mencapai miliaran pada RAPBD 2012 masih dinilai beberapa kalangan terlalu besar dan rawan diselewengkan.
Salah satunya Henu selaku Wakil Ketua Pemuda Demokrasi Indonesia di Kota Bekasi menilai mentalitas legisrator Kota Bekasi kita sudah mengalami disorientasi. "DPRD punya fungsi budjeting atau penganggaran tapi dengan mentalitas seperti itu bisa diterjemahkan publik sebagai fungsi proyek," papar Henu kepada KabarBekasi.com belum lama ini melalui Fajar Wartawan KabarBekasi.com.
"Amat disayangkan jika anggaran yang serapannya didasarkan pada aspirasi dewan justru bermuara pada nilai-nilai yang menguntungkan orang perorang, ini manipulatif", cetus Henu kepada KabarBekasi.com. (KB)
Sumber : KabarBekasi
BERITA LAMA TTG PENOLAKAN DANA ASPIRASI YG TAK ADA HASILNYA
Tolak Dana Aspirasi Anggota Dewan!
Imam Prihadiyoko | I Made Asdhiana | Jumat, 4 Juni 2010 | 17:50 WIB
Dibaca: 99Komentar: 15
| Share:
KOMPAS/PRIYOMBODO
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.
TERKAIT:
PKS Juga Bantah Golkar
PAN: Setgab Tak Bahas Dana Aspirasi
PDI-P Tolak Rp 15 M dalam Bentuk Tunai
Ketua DPR Setuju Dana Rp 15 Miliar
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno menolak adanya dana aspirasi DPR yang rencananya mencapai Rp 15 miliar per orang. "Alokasikan saja anggaran itu untuk kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pembukaan lapangan kerja di daerah-daerah," ujar Teguh di Jakarta, Jumat (4/6/2010).
Ini akan semakin mempertajam jurang ketimpangan antar daerah.
Teguh mengakui, politik penganggaran saat ini, masih belum berpihak ke daerah-daerah miskin. Kondisinya akan lebih buruk lagi jika permintaaan dana aspirasi Rp 15 miliar per anggota DPR dikabulkan.
"Ini akan semakin mempertajam jurang ketimpangan antar daerah. Justru anggota dewan harusnya melakukan fungsi pengawasan dan memastikan bahwa dana APBN benar-benar bagi menyentuh masyarakat yang paling berhak," ujarnya.
SUMBER : kOMPAS
DANA ASPIRASI LEBIH PADA DANA UNTUK MENJARING SUARA PADA DAPIL TIAP AGGOTA DEWAN YG RAWAN DISELEWENGKAN
0Awesome Comments!