Melihat Persipura tak bisa tampil di Liga Champion Asia (LCA) membuat Bupati Sarmi, Papua, Mesak Manibor, merasa sedih. Ia pun berharap Persipura bisa bijak melihat permasalahan dan kembali berlaga di kancah sepak bola sesuai dengan regulasi PSSI.
Persipura tak bisa tampil di LCA setelah memilih tampil di Indonesia Super League (ISL) yang kini tidak lagi berada di bawah naungan PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di tanah air. PSSI diklaim tidak mendaftarkan Persipura ke Federasi Sepakbola Asia (AFC) dan justru mendaftarkan tim lain dari kompetisi Indonesia Primer League (IPL) sebagai pengganti.
Tak bisa tampilnya Persipura di LCA membuat masyarakat Indonesia, khususnya warga Papua di seluruh tanah air, merasa sangat sedih, bahkan marah dengan keputusan PSSI, yang akhirnya membuat para simpatisan Papua melakukan demonstrasi di depan kantor PSSI beberapa waktu lalu.
Tak berbeda dengan semua masyarakat Papua yang sedih, Manibor juga merasa sedih tim kebanggaan Papua itu tak bisa tampil di kancah Asia mewakili Asia. Namun, berbeda dengan kebanyakan orang yang memprotes PSSI, Manibor justru menghimbau agar Persipura mau meninjau kembali keputusannya bermain di ISL dan mematuhi regulasi PSSI.
"Saya kira memang dari sisi regulasi, setiap tim harus berhati-hati, termasuk mengenai aturan yang ada di Statuta FIFA maupun PSSI," ujar Mesak yang pernah memperkuat Niac Mitra, klub asal Jawa Timur, ketika ditemui di Hotel Indonesia Jakarta.
"Persipura harus lebih bijak melihat semua hal. Persipura harus meninjau kembali apa yang harus mereka lakukan dan jangan sampai mengambil keputusan demi kepentingan orang lain yang bisa menjatuhkan nama Persipura di kancah sepak bola," lanjut Bupati yang memang menyukai sepak bola itu.
Mesak menganggap keputusan Persipura mengikuti ISL adalah sebuah kekeliruan karena menurutnya jelas PSSI adalah organisasi sepak bola satu-satunya di Indonesia.
"Makanya, kalau Persipura keluar dari kompetisi PSSI menurut saya adalah sebuah kekeliruan. Melakukan yang terbaik bukan selalu dilihat dari prestasi yang sudah diraih, tetapi juga dengan mematuhi semua regulasi yang berlaku," ungkap Bupati yang berharap klub dari daerahnya, Persimi Sarmi, juga bisa berprestasi layaknya klub Papua lain, seperti Persipura, Persiwa, Persidafon, dan Persiram.
Akhirnya Mesak pun berharap Persipura mau meninjau kembali keputusannya dan bisa kembali mematuhi regulasi yang diatur oleh PSSI sebagai organisasi yang mengurusi sepak bola di Indonesia. "Persipura terlalu cepat mengambil keputusan. Saya harap teman-teman saya di Persipura masih punya kesempatan untuk kembali ke jalan yang diatur oleh PSSI," ungkapnya.
sumber : http://www.bolanews.com/liga/liga-in...t-Masalah.html
nah..kalau yang ini dukung KLB gak ya?
dadi.mangir 20 Dec, 2011Persipura tak bisa tampil di LCA setelah memilih tampil di Indonesia Super League (ISL) yang kini tidak lagi berada di bawah naungan PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di tanah air. PSSI diklaim tidak mendaftarkan Persipura ke Federasi Sepakbola Asia (AFC) dan justru mendaftarkan tim lain dari kompetisi Indonesia Primer League (IPL) sebagai pengganti.
Tak bisa tampilnya Persipura di LCA membuat masyarakat Indonesia, khususnya warga Papua di seluruh tanah air, merasa sangat sedih, bahkan marah dengan keputusan PSSI, yang akhirnya membuat para simpatisan Papua melakukan demonstrasi di depan kantor PSSI beberapa waktu lalu.
Tak berbeda dengan semua masyarakat Papua yang sedih, Manibor juga merasa sedih tim kebanggaan Papua itu tak bisa tampil di kancah Asia mewakili Asia. Namun, berbeda dengan kebanyakan orang yang memprotes PSSI, Manibor justru menghimbau agar Persipura mau meninjau kembali keputusannya bermain di ISL dan mematuhi regulasi PSSI.
"Saya kira memang dari sisi regulasi, setiap tim harus berhati-hati, termasuk mengenai aturan yang ada di Statuta FIFA maupun PSSI," ujar Mesak yang pernah memperkuat Niac Mitra, klub asal Jawa Timur, ketika ditemui di Hotel Indonesia Jakarta.
"Persipura harus lebih bijak melihat semua hal. Persipura harus meninjau kembali apa yang harus mereka lakukan dan jangan sampai mengambil keputusan demi kepentingan orang lain yang bisa menjatuhkan nama Persipura di kancah sepak bola," lanjut Bupati yang memang menyukai sepak bola itu.
Mesak menganggap keputusan Persipura mengikuti ISL adalah sebuah kekeliruan karena menurutnya jelas PSSI adalah organisasi sepak bola satu-satunya di Indonesia.
"Makanya, kalau Persipura keluar dari kompetisi PSSI menurut saya adalah sebuah kekeliruan. Melakukan yang terbaik bukan selalu dilihat dari prestasi yang sudah diraih, tetapi juga dengan mematuhi semua regulasi yang berlaku," ungkap Bupati yang berharap klub dari daerahnya, Persimi Sarmi, juga bisa berprestasi layaknya klub Papua lain, seperti Persipura, Persiwa, Persidafon, dan Persiram.
Akhirnya Mesak pun berharap Persipura mau meninjau kembali keputusannya dan bisa kembali mematuhi regulasi yang diatur oleh PSSI sebagai organisasi yang mengurusi sepak bola di Indonesia. "Persipura terlalu cepat mengambil keputusan. Saya harap teman-teman saya di Persipura masih punya kesempatan untuk kembali ke jalan yang diatur oleh PSSI," ungkapnya.
sumber : http://www.bolanews.com/liga/liga-in...t-Masalah.html
nah..kalau yang ini dukung KLB gak ya?
0Awesome Comments!